Minggu, 22 Januari 2012

Sejarah nenek gayung dan temen-temennya

   Mungkin sebelumnya gue udah pernah cerita tentang dugaan-dugaan ngasal gue tentang nenek gayung. Tapi kali ini gue mau cerita kisah lengkap tentang nenek gayung, mulai dari dia kecil sampe sekarang
   Jadi gini ceritanya, nama asli nenek gayung itu Chaterin Andersen. Dia sebenernya orang barat, tapi waktu dia umur 3 tahun, dia sekeluarga pindah ke Indonesia. Mereka pindah ke rumah biasa nan sederhana yang wcnya pake wc jongkok dan mandinya pake gayung. Nah orangtuanya si Chaterin ini jadi ketagihan mulu sama gayung dan selalu berlama-lama di kamar mandi untuk goyang gayung.
   Sementara itu temennya dia, si Juminten itu suka banget sama sapu gara-gara nonton harry potter. Tapi sayangnya dia fans yang salah karena dia mencoba menaiki sapu ijuk. Lalu si Sumiyati, temennya si Juminten dan Chaterin juga punya kebiasaan unik. Dia suka sekali dengan tiker yang baru dibeli bapaknya sampai-sampai dia selalu tidur di atas tiker itu. Pernah sekali dia mencoba untuk tidur di atas kasur dan ternyata ia tidak bisa tidur. Sekalinya bisa malah mimpi buruk. Akhirnya karena dia gak bisa dibilangin, bapaknya naro tuh tiker di gudang. Tapi bukannya insyaf, dia malah ikutan tidur di gudang
   Kebiasaan ke 3 sahabat ini terus berlanjut sampai mereka dewasa. Dan ternyata pekerjaan yang mereka dapat juga berhubungan dengan kebiasaan yang mereka lakukan. Si Chaterin yang paling bahagia. Dia jadi penyanyi yang mempunyai banyak lagu tentang gayung. Dan lagu yang paling populer adalah "Goyang Gayung Di Kamar Mandi". Tapi sayang, ketenaran dia hanya di kampungnya saja. Tapi ya kampungnya lumayan gede si. Kemudian Juminten nasibnya juga bagus. Ia menjadi artis film komedi, The Sapu Man. Nasib si Sumiyati juga lumayan lah, dia memiliki toko karpet yang terkenal.
   Beberapa tahun berlalu dan terjadilah sebuah bencana di desa mereka yang menyebabkan seluruh harta mereka hangus. Chaterin dan Juminten yang hanya terkenal di kampungnya tidak mendapatkan pekerjaan dan Sumiyati gak punya modal untuk beli tiker. Merekapun semakin tua dan gak punya anak karena semuanya mati. Merekapun menjadi pengemis. Pada suatu hari ada orang kaya yang lewat dan ingin memperkerjakan mereka di rumahnya. Mereka pun setuju, dan mereka mendapat pekerjaan sesuai kebiasaanya. Si Chaterin jadi tukang mandiin anak (pastinya pake gayung) trus si Juminten jadi tukang sapu, dan yang paling merdeka nan sejahtera hidupnya si Sumiyati, kerjanya cuma ngurusin tiker, baik nge gelar, ngelipet, maupun naro ke laundry. Mereka lumayan terkenal di lingkungan sana, dan karena muka mereka bertiga agak-agak sama, si Chaterin pun dipanggil nenek gayung, sementara si Juminten nenek sapu dan Sumiyati nenek karpet
   Lama-lama merekapun merasakan kejenuhan. Si Juminten dan Sumiyati pun keluar dan entah gimana nasib mereka. Sementara itu, beberpa bulan kemudian si Chaterin pun keluar. Ia pun menjadi tukang sewa tiker keliling. Suatu hari saat dia lagi sewain tiker, dia liat iklan XL dan dia sangat marah karena lagunya dipake tapi gak bilang-bilang. Dia pun protes ke XL dengan membawa gayung tpi dia malah dikira gila. Karena malu dia pun pake baju item kemana-mana. Biar matching, tasnya juga item, dan tetap membawa gayung dan tiker. Tapi dia malah tambah dikira gila. Karena kesel, dia pun berencana membunuh siapapun yang menyapa apalagi mengobrol dengan dia. Akhirnya berita tentang dia pun tersebar. Si Juminten yang kesel karena nenek gayung bawa tiker pun mulai menampakkan diri. Dan sekarang, sudah ada kisah yang tersebar di internet tentang nenek gayung vs nenek tiker

1 komentar: